Abil El Azraq's Blog

Selayaknya intan, kau kini menjadi permata pujaan  Indah kilaumu telah memesona begitu banyak insan  Menggelapkan mata, hati, maupun pikiran Seakan alam telah memberimu sebuah kemuliaan Tapi kau tahu, kau tak mungkin jadi semulia intan  Maka pada alam kau meminta keberkahan Menamakan diri mustika agar insan kian terlena Hingga kau dianggap lebih dari sekadar permata

Lontaran api berdentum kala tengah malam tiba Deru sorak bahagia menggema menyelemuti seisi kota Langit yang hitam menjadi berwarna bagai dihiasi bunga-bunga Sambut Sang Baru datang membawa harapan serta cinta Namun di sini aku sendiri tiada arti Malamku sepi tanpa satu pun cinta itu menemani Sang Baru seakan tak ingin peduli Membiarkanku sendiri dalam sunyi jeruji besi